Hai...^^kali ini saya posting Proses Terbentuknya Pulau Besar & Kecil Di Indonesia,, semoga bermanfaat.
Dari teori geologi menyebutkan bahwa
dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta
tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua
Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia,
yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di
seluruh dunia. Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di
belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di
kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India,
Australia. dan juga Indonesia
A.
Pulau Besar Di
Indonesia
Di Kepulauan
Indonesia terdapat banyak deretan pulau – pulau yang membentang dari Sabang
sampai Meroke yang menyebabkan Indonesia memiliki beranekaragam suku,
budaya , agama , adat , flora dan fauna, kondisi geologi dll.
Di Indonesia terdapat deretan pulau
– pulau besar dan kecil. Salah satu yang termaksud kedalam pulau – pulau besar
adalah Pulau Papua , Sulawesi , Kalimantan , Sumatra, serta Pulau Jawa. Berikut
kami akan menjelaskan proses terbentuknya pulau – pulau besar di Indonesia.
1.
Pulau Papua
Pulau Papua mulai
terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di
dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang
berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan
daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan
Australia. Berikut penjelasan lebih lanjut.
Saat itu,
benua Australia dengan benua - benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di
lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian
dari Australia akan muncul di kemudian hari.
Pengendapan yang sangat intensif dari benua
kanguru ini, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut Proses ini
masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo - Pasifik
dengan Indo - Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan
busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua
.
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia
Umur Pulau
Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih
terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New
Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru.
2. Pulau
Sulawesi
Secara umum Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng
besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan Indo-Australia serta sejumlah lempeng lebih
kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya
sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah
dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses
tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).
Secara geologik pulau Sulawesi
sangat labil secara karena dilintasi patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan
merupakan titik tumbukan antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng
Pasifik.
Secara geologis, Pulau Sulawesi
dan sekitarnya merupakan daerah kompleks. Kompleksitas ini disebabkan oleh
konvergensi antara tiga lempeng litosfer: lempeng Australia yang bergerak ke
utara, lempeng Pasifik ke arah barat-bergerak, dan lempeng Eurasia
selatan-tenggara-bergerak.
Berdasarkan keadaan litotektonik Pulau Sulawesi dibagi
4 yaitu:
1.
Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) sebagai
jalur magmatik (Cenozoic
Volcanics and Plutonic Rocks) yang merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda;
2.
Mandala
tengah (Central Sulawesi Metamorphic Belt)
berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian dari blok
Australia
3.
Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang
merupakan segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan sedimen berumur
Trias-Miosen
4.
Banggai–Sula and Tukang Besi Continental fragments kepulauan paling
timur Banggai-Sula dan Buton merupakan pecahan benua yang berpindah ke arah
barat karena strike-slip faults dari New Guinea.
3. Pulau
Kalimantan
Pulau Kalimantan terbentuk dari
pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi, sesuai teori Plate Tectonic yang menyebutkan bahwa
dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas
bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwana(di Selatan) dan
Laurasia(di Utara). Seiring waktu berjalan kedua lempeng besar tersebut
terpecah-pecah kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang ini, Asia,
Afrika, Amerika, Australia, dulunya adalah satu pualu besar.
4. Pulau
Sumatra
Pulau Sumatra tersusun atas dua bagian utama, sebelah barat
didominasi oleh keberadaan lempeng samudera, sedang sebelah timur didominasi
oleh keberadaan lempeng benua. Berdasarkan gaya gravitasi, magnetisme dan
seismik ketebalan sekitar 20 kilometer, dan ketebalan lempeng benua sekitar 40
kilometer (Hamilton, 1979).
Sejarah tektoik Pulau Sumatra berhubungan erat dengan dimulainya peristiwa
Sejarah tektoik Pulau Sumatra berhubungan erat dengan dimulainya peristiwa
pertumbukan antara lempeng India-Australia dan Asia Tenggara,
sekitar 45,6 juta tahun yang lalu, yang mengakibatkan rangkaian perubahan sistematis
dari pergerakan relatif lempeng-lempeng disertai dengan perubahan kecepatan
relatif antar lempengnya berikut kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Gerak
lempeng India-Australia yang semula mempunyai kecepatan 86 milimeter/tahun
menurun menjaedi 40 milimeter/tahun karena terjadi proses tumbukan tersebut.
(Char-shin Liu et al, 1983 dalam Natawidjaja, 1994). Setelah itu kecepatan
mengalami kenaikan sampai sekitar 76 milimeter/ tahun (Sieh, 1993 dalam
Natawidjaja, 1994). Proses tumbukan ini pada akhirnya mengakibatkan
terbentuknya banyak sistem sesar sebelah timur India.
Keadaan Pulau Sumatra menunjukkan bahwa kemiringan penunjaman,
punggungan busur muka dan cekungan busur muka telah terfragmentasi akibat
proses yang terjadi. Kenyataan menunjukkan bahwa adanya transtensi
(trans-tension) Paleosoikum Tektonik Sumatra menjadikan tatanan Tektonik
Sumatra menunjukkan adanya tiga bagian pola (Sieh, 2000). Bagian selatan
terdiri dari lempeng mikro Sumatra, yang terbentuk sejak 2 juta tahun lalu
dengan bentuk geometri dan struktur sederhana, bagian tengah cenderung tidak
beraturan dan bagian utara yang tidak selaras dengan pola penunjaman.
5. Pulau Jawa
Pada dasarnya perkembangan tektonik dari Pulau Jawa
itu tidak jauh berbeda dari Pulau Sumatra yang berada di sebelah barat
lautnya. Hal ini
dikarenakan pada awal Paleogen, Pulau Jawa dan Sumatra masih berada dalam
bagian batas tepi lempeng mikro Sunda dan juga masih berada dalam satu sistem
palung busur yang sama, yaitu hasil interaksi konvergen antara lempeng
Australia (Indo-Australia) dengan
lempeng Eurasia (lempeng mikroSunda). Ketika Eosen, pulau Jawa bagian utara
yang semula berupa daratan,menjadi tergenang oleh air laut dan membentuk
cekungan geosinklin. Ketika pertengahan Eosen, terbentang sesar purba dari
Jawa hingga ke Meratus yang dikenal dengan Luk-Ulo Meratus. Sesar tersebut
membentang ke utara timur membelah laut Jawa sampai bagian tenggara
Kalimantan.
Pada kala Oligosen, hampir seluruh pulau jawa
mengalami pengangkatan, sehingga menjadi geantklin yang disebut geantklin
Jawa.Pada saat itu muncul beberapa gunung api di Jawa bagian selatan. Pulau Jawa yang semula merupakan
geantiklin berangsur-angsur mengalami penurunan lagi sehingga pada Miosen bawah
terjadi genang laut. Gunung api yang bermunculan di bagian selatan
membentuk pulau-pulau gunung api. Pada pulau-pulau tersebut terdapat
endapan breaksi vulkanik dan endapan-endapan laut. Semakin jauh dari pantai
terbentuk endapan gamping koral dan gamping foraminifera. Pada Miosen tengah di
sepanjang pulau Jawa bagian selatan, pembentukan gamping koral terus
berkembang dengan diselingi batuan vulkanik. Kemudian pada Miosen atas terjadi
pengangkatan pada seluruh lengkung Sunda-Bali dan bagian selatan Jawa.
Keberadaan pegunungan Jawa bagian selatan ini tetap bertahan sampai
sekarang dengan batuan penyusun yang didominasi oleh batuan kapur yang
dibeberapa tempat diselingi oleh munculnya vulkanik atau bentuk intrusi yang
lain
B. Pulau Kecil
Di Indonesia
Di Kepulauan Indonesia terdapat
banyak deretan pulau – pulau yang membentang dari Sabang sampai Meroke yang
menyebabkan Indonesia memiliki beranekaragam suku, budaya , agama , adat ,
flora dan fauna, kondisi geologi dll.
Di
Indonesia terdapat deretan pulau – pulau besar dan kecil. Salah satu yang
termaksud kedalam pulau – pulau kecil adalah Bali, Lombok, NTT , NTB dan
masih banyak lagi. Namun kali ini kami hanya akan menjelaskan pulau tempat
tinggal kami yaitu Pulau Bali.
1. Pulau Bali
Proses terbentuknya pulau bali di
karenakan adanya kegiatan di lautan selama kala Miosen Bawah yang
menghasilkan batuan lava bantal dan breksi yang disisipi oleh batu gamping. Di
bagian selatan terjadi pengendapan oleh batu gamping yang kemudian membentuk
Formasi Selatan. Di jalur yang berbatasan dengan tepi utaranya terjadi
pengendapan sedimen yang lebih halus.
Pada akhir kala Pliosen,
seluruh daerah pengendapan itu muncul di atas permukaan laut. Bersamaan dengan
pengangkatan, terjadi pergeseran yang menyebabkan berbagai bagian tersesarkan
satu terhadap yang lainnya.
Selama kala Pliosen, di lautan sebelah
utara terjadi endapan berupa bahan yang berasal dari endapan yang kemudian
menghasilkan Formasi Asah. Di barat laut sebagian dari batuan muncul ke atas
permukaan laut. Sementara ini semakin ke barat pengendapan batuan karbonat
lebih dominan. Seluruh jalur itu pada akhir Pliosen terangkat dan
tersesarkan.
Seiring dengan terjadinya dua kaldera,
yaitu mula-mula kaldera Buyan-Bratan dan kemudian kaldera Batur, Pulau Bali
masih mengalami gerakan yang menyebabkan pengangkatan di bagian utara.
Akibatnya, Formasi Palasari terangkat ke permukaan laut dan Pulau Bali pada
umumnya mempunyai penampang Utara-Selatan yang tidak simetris. Geologi Pulau
Bali tergolong masih muda. Batuan tertua kemungkinan berumur Miosen Tengah.
Selain itu, kami akan
mendeskripsikan secara singkat Pulau Bali sebagai berikut :
1. SEJARAH
Berasal
dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti "Kekuatan", dan
"Bali" berarti "Pengorbanan" yang berarti supaya kita tidak
melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban. Bali
mempunyai 2 pahlawan nasional yang sangat berperan dalam mempertahankan
daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.
2.
DESKRIPSI
LOKASI
Adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil yang beribu kota Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tempat tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan. Suku bangsa Bali dibagi menjadi 2 yaitu: Bali Aga (penduduk asli Bali biasa tinggal di daerah trunyan), dan Bali Mojopahit (Bali Hindu / keturunan Bali Mojopahit).
3. UNSUR – UNSUR BUDAYA
A. BAHASA
Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar, dan bahasa Bali Mojopahit.yaitu bahasa yang pengucapannya lebih halus.
B. PENGETAHUAN
Banjar atau bisa disebut sebagai desa adalah suatu bentuk kesatuan-kesatuan social yang didasarkan atas kesatuan wilayah. Kesatuan social tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara keagamaan. Banjar dikepalahi oleh klian banjar yang bertugas sebagai menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan,tetapi sering kali juga harus memecahkan soal-soal yang mencakup hukum adat tanah, dan hal-hal yang sifatnya administrasi pemerintahan.
C. TEKNOLOGI
Masyarakat Bali telah mengenal dan berkembang system pengairan yaitu system subak yang mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Dan mereka juga sudah mengenal arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan yang menyerupai bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya keris. Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa.
D. ORGANISASI SOSIAL
a). Perkawinan
Penarikan garis keturunan dalam masyarakat Bali adalah mengarah pada patrilineal. System kasta sangat mempengaruhi proses berlangsungnya suatu perkawinan, karena seorang wanita yang kastanya lebih tinggi kawin dengan pria yang kastanya lebih rendah tidak dibenarkan karena terjadi suatu penyimpangan, yaitu akan membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak wanita.
Di beberapa daerah Bali ( tidak semua daerah ), berlaku pula adat penyerahan mas kawin ( petuku luh), tetapi sekarang ini terutama diantara keluarga orang-orang terpelajar, sudah menghilang.
Adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil yang beribu kota Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tempat tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan. Suku bangsa Bali dibagi menjadi 2 yaitu: Bali Aga (penduduk asli Bali biasa tinggal di daerah trunyan), dan Bali Mojopahit (Bali Hindu / keturunan Bali Mojopahit).
3. UNSUR – UNSUR BUDAYA
A. BAHASA
Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar, dan bahasa Bali Mojopahit.yaitu bahasa yang pengucapannya lebih halus.
B. PENGETAHUAN
Banjar atau bisa disebut sebagai desa adalah suatu bentuk kesatuan-kesatuan social yang didasarkan atas kesatuan wilayah. Kesatuan social tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara keagamaan. Banjar dikepalahi oleh klian banjar yang bertugas sebagai menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan,tetapi sering kali juga harus memecahkan soal-soal yang mencakup hukum adat tanah, dan hal-hal yang sifatnya administrasi pemerintahan.
C. TEKNOLOGI
Masyarakat Bali telah mengenal dan berkembang system pengairan yaitu system subak yang mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Dan mereka juga sudah mengenal arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan yang menyerupai bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya keris. Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa.
D. ORGANISASI SOSIAL
a). Perkawinan
Penarikan garis keturunan dalam masyarakat Bali adalah mengarah pada patrilineal. System kasta sangat mempengaruhi proses berlangsungnya suatu perkawinan, karena seorang wanita yang kastanya lebih tinggi kawin dengan pria yang kastanya lebih rendah tidak dibenarkan karena terjadi suatu penyimpangan, yaitu akan membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak wanita.
Di beberapa daerah Bali ( tidak semua daerah ), berlaku pula adat penyerahan mas kawin ( petuku luh), tetapi sekarang ini terutama diantara keluarga orang-orang terpelajar, sudah menghilang.
b). Kekerabatan
Adat menetap diBali sesudah menikah mempengaruhi pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat. Ada macam 2 adat menetap yang sering berlaku diBali yaitu adat virilokal adalah adat yang membenarkan pengantin baru menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat suami,dan adat neolokal adalah adat yang menentukan pengantin baru tinggal sendiri ditempat kediaman yang baru. Di Bali ada 3 kelompok klen utama (triwangsa) yaitu: Brahmana sebagai pemimpin upacara, Ksatria yaitu : kelompok-klompok khusus seperti arya Kepakisan dan Jaba yaitu sebagai pemimpin keagamaan.
c). Kemasyarakatan
Desa, suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat bali mencakup pada 2 pengertian yaitu : desa adat dan desa dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu kesatuan wilayah dalam hubungannya dengan keagamaan atau pun adat istiadat, sedangkan desa dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa adat terpusat pada bidang upacara adat dan keagamaan, sedangkan desa dinas terpusat pada bidang administrasi, pemerintahan dan pembangunan.
E. MATA PENCAHARIAN
Pada umumnya masyarakat bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, pertenakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pecaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakaan, pabrik kopi, pabrik rokok, dll. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi bali maka timbullah usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan.
F. RELIGI
Agama yang di anut oleh sebagian orang Bali adalah agama Hindu sekitar 95%, dari jumlah penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut agama Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin.orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah dibali disebut pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India.
Orang yang meninggal dunia pada orang Hindu diadakan upacara Ngaben yang dianggap sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben itu sendiri adalah upacara pembakaran mayat. Hari raya umat agama hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya galungan, kuningan, saras wati, tumpek landep, tumpek uduh, dan siwa ratri.
Pedoman dalam ajaran agama Hindu yakni : (1).tattwa (filsafat agama), (2). Etika (susila), (3).Upacara (yadnya). Dibali ada 5 macam upacara (panca yadnya), yaitu (1). Manusia Yadnya yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa. (2). Pitra Yadnya yaitu upacara yang ditujukan kepada roh-roh leluhur. (3).Dewa Yadnya yaitu upacara yang diadakan di pura / kuil keluarga.(4).Rsi yadnya yaituupacara dalam ra ngka pelantikan seorang pendeta. (5). Bhuta yadnya yaitu upacara untuk roh-roh halus disekitar manusia yang mengganggu manusia.
G. KESENIAN
Kebudayaan kesenian di bali di golongkan 3 golongan
utama yaitu seni rupa misalnya seni lukis, seni patung, seni arsistektur, seni
pertunjukan misalnya seni tari, seni sastra, seni drama, seni musik, dan seni
audiovisual misalnya seni video dan film.
4. NILAI-NILAI BUDAYA
1. Tata krama : kebiasaan sopan santun yang di sepakati dalam lingkungan
pergaulan antar manusia di dalam kelompoknya.
2. Nguopin : gotong royong.
3. Ngayah atau ngayang : kerja bakti untuk keperluan agama.
4. Sopan santun : adat hubungan dalam sopan pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda sex.
5. ASPEK PEMBANGUNAN
Di Bali jenis mata pencahariannya adalah bertani disawah. Mata pencaharian pokok tersebut mulai bergeser pada jenis mata pencaharian non pertanian. Pergeseran ini terjadi karena bahwa pada saat sekarang dengan berkembangnya industri pariwisata di daerah Bali, maka mereka menganggap mulai berkembanglah pula terutama dalam mata pencaharian penduduknya.
Sehingga kebanyakan orang menjual lahannya untuk industri pariwisata yang dirasakan lebih besar dan lebih cepat dinikmati. Pendapatan yang diperoleh saat ini kebanyakan dari mata pencaharian non pertanian, seperti : tukang, sopir, industri, dan kerajinan rumah tangga. Industri kerajinan rumah tangga seperti memimpin usaha selip tepung, selip kelapa, penyosohan beras, usaha bordir atau jahit menjahit.
2. Nguopin : gotong royong.
3. Ngayah atau ngayang : kerja bakti untuk keperluan agama.
4. Sopan santun : adat hubungan dalam sopan pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda sex.
5. ASPEK PEMBANGUNAN
Di Bali jenis mata pencahariannya adalah bertani disawah. Mata pencaharian pokok tersebut mulai bergeser pada jenis mata pencaharian non pertanian. Pergeseran ini terjadi karena bahwa pada saat sekarang dengan berkembangnya industri pariwisata di daerah Bali, maka mereka menganggap mulai berkembanglah pula terutama dalam mata pencaharian penduduknya.
Sehingga kebanyakan orang menjual lahannya untuk industri pariwisata yang dirasakan lebih besar dan lebih cepat dinikmati. Pendapatan yang diperoleh saat ini kebanyakan dari mata pencaharian non pertanian, seperti : tukang, sopir, industri, dan kerajinan rumah tangga. Industri kerajinan rumah tangga seperti memimpin usaha selip tepung, selip kelapa, penyosohan beras, usaha bordir atau jahit menjahit.
Semoga bermanfaat informasi dari saya ^^... jangan lupa tinggalkan komentar anda.